Hari Raya Idul Fitri adalah salahsatu hari besar Islam. Hari raya ini biasanya paling ramai diperingati oleh banyak kalang orang Islam. Padahal apabila melihat sejarah dalam Islam, hari raya yang paling besar adalah hari raya Idul Adha. Namun, karena hari raya Idul Fitri dilaksanakan setelah melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh, maka hari raya Islam yang satu ini menjadi paling meriah.
Kemeriahan Idul Fitri akan sangat dirasakan sekali oleh mereka yang betul-betul telah melaksanakan puasa dengan amalan-amalan ibadah yang lainnya dengan baik. Karena, puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga saja. Banyak sekali hal-hal yang harus dikerjakan dan dijauhi bagi mereka yang berpuasa apabila mereka betul-betul ingin mencapai tingkatan puasa yang baik.
Kemeriahan Idul Fitri akan sangat dirasakan sekali oleh mereka yang betul-betul telah melaksanakan puasa dengan amalan-amalan ibadah yang lainnya dengan baik. Karena, puasa bukanlah hanya menahan lapar dan dahaga saja. Banyak sekali hal-hal yang harus dikerjakan dan dijauhi bagi mereka yang berpuasa apabila mereka betul-betul ingin mencapai tingkatan puasa yang baik.
Ramadhan betul-betul dijadikan sebagai ajang penggodokan diri menjadi manusia yang baik. Manusia yang taat dan disiplin terhadap segala peraturan yang telah ditetapkan sang Maha Pencipta, Allah, SWT.
Ibadah Puasa adalah ibadah yang paling rahasia dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Kalau saja ibadah-ibadah yang lain dapat saja tersaksikan oleh orang lain maka berpuasa tidaklah begitu. Shalat lebih baik dilaksanakan secara berjamaah daripada munfarid, shadaqoh biasanya ingin dilihat orang lain, ke pengajian apalagi, membaca Al-Qur'an bisa saja terlihat dan terdengar oleh orang lain, dan begitupun dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Hal ini tentu saja kaitannya karena ibadah-ibadah tersebut seringkali melibatkan banyak orang. Sedangkan puasa, siapa saja yang berpuasa dan siapa saja yang tidak, maka tidak seorang-pun yang akan tahu. Tentu saja pengecualian bagi mereka yang sengaja memperhatikan ketidak berpuasaannya kepada orang lain. Namun demikian, yang melakukan demikian sangat jarang sekali, dan apabila mereka melakukan demikian, maka dia akan mendapatkan sanksi secara sosial.
Karena ibadah puasa ini adalah ibadah yang sangat tersembunyi, maka pahalanya-pun secara langsung diberikan oleh Allah SWT., tidak melalui perantaraan malaikat atau yang lainnya. Ibadah puasa adalah ibadah yang langsung dinilai dan diberikan pahalanya oleh Allah SWT. Maka, salahsatu hadiah yang langsung diberikan oleh Allah SWT., kepada mereka yang berpuasa salah-satunya adalah saat dia berbuka puasa. Rasa syukur dan nikmat yang tiada tara akan sangat teras oleh mereka. Minumnya, makannya, dan tidurnya bagi mereka yang berpuasa mendapatkan penilaian atau pahla dari Allah SWT. Selain itu, rezeki yang diterima oleh mereka yang berpuasa akan sangat barokah dapat termanfaatkan dengan baik. Lain halnya bagi mereka yang tidak berpuasa, rasa was-was, penyesalan, ketidaknyamanan, rasa takut, ketidaknikmatan, penambahan dosa yang tak terkirakan akan selalu menghantui dan menghantarkan mereka ke kehidupan yang tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dan kenikmatan dalam hidup.
Rezeki yang diperoleh tidak menjadi barokah, sehingga walaupun begitu banyak penghasilannya, maka tak sedikitpun rasa nyaman dan bahagia serta ketercukupannya takan terasakan.Belum lagi apabila mengingatkan akan janji Allah yang Maha Tahu dalam salah-satu keterangannya telah menyebutkan, bahwa barangsiapa yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan ini dengan tanpa udzur (tanpa alasan), sakit keras, sudah jompo, dalam perjalanan jauh, dan lain-lain yang meyebabkan seseorang tidak sanggup berpuasa dan apabila tetap dilaksanakan akan mengancam nyawanya, maka dia harus mengganti ibadah satu hari puasa yang batal tersebut dengan berpuasa lagi selama 40 tahun secara berturut-turut.
Mari kita bertanya kepada diri kita, sudah berapakah usia kita sekarang? Bayangkan, apabila usia kita sekarang sudah 25 tahun, dan dalam usi ini kita masih tidak berpuasa, maka sampai pada usia 65 tahun yang akan datang dari mulai tahun depan setiap hari kita tidak boleh batal berpuasa. Apakah kita akan sanggup? Silahkan jawab sendiri.
Sudah jelas Allah memberikan keringanan kepada kita dalam beribadah, namun kita tetap membandel. Apabila kita sebagai orang tua dan anak kita melakukan kesalahan, apakah kita akan cukup hanya dengan memaafkan dengan tanpa memberikan hukuman? Begitu juga dengan Allah SWT. Allah telah memberikan aturan dan ketetapan kepada kita, dan apabila kita melanggarnya, maka janganlah kita menyalahkan Allah SWT., apabila Dia memberikan hukuman kepada kita.
Jelas sekali hadiah lebaran yang sangat berharga bagi mereka yang benar-benar beriman adalah terhapusnya segala dosa dan diterimanya rasa syukur dan nikmat yang tiada taranya. Mereka diumpamakan seperti bayi yang baru lahir, begitu bersih dan suci. Karena dalam sebuah keterangan menjelaskan, "Barang siapa yang bahagia akan kedatangan bulan suci Ramadhan, dan merasa sedih serta merasa kehilangan dengan akan berlalunya Ramadhan, maka diharamkan dia dari api neraka". Subhanallah!!! hanya dengan berperasaan seperti itu saja sudah sangat luar biasa, apabilagi dengan disertai ibadah-ibadah yangdianjurkannya.
Wallahu'alam.
--- Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H / 2009 M ---
--- Minal Aidin wal Faidzin ---
0 komentar:
Posting Komentar